PANDANGAN IMAM AL-GHAZALI DALAM KONSEP PENDIDIKAN
21:28
1.1Tujuan Pendidikan
Menurut pandangan Al.Ghazali mengenai konsep pendiaikan adalah pendidkan merupakan hasil dari ilmu sesungguhnya ialah mendekatkan diri kepada Allah, Tuhan semesta alam,dan menghubungkan diri dengan para malaikat yang tinggi dan bergaul dengan alam arwah, itu semua adalah kebesaran, pengaruh, pemerintahan bagi raja-raja dan penghormatan secara naluri.Pendidikan melalui pendekatan diri kepada Allah adalah salah satu bentuk ilmu, seterusnya mengabungkan setiap insan kepada para malaikat supaya dapat bergaul dengan alam arwah.Sekaligus ia merupakan kebesaran,pengaruh serta penghormatan secara maluri dalam semua individu.
Selanjutnya dari kata-kata berikut dapat diartikan bahwa tujuan pendidikan menurut Al-Ghazali dapat dibagi menjadi dua bagian,pendidikan jangka panjang danpendidikan jangka pendek.
1.1.1Tujuan Jangka Panjang
Menurut Al-Ghazali tujuan pendidikan jangka panjang ialah pendekatan diri kepada Allah. Pendidikan dalam prosesnya harus mengarahkan manusia menuju pengenalan dan kemudian pendekatan diri kepada Tuhan pencipta alam.Beliau berkata, “barang siapa menambah ilmu keduniawian tetapi tidak menambah hidayah, ia tidak
semakin dekat dengan Allah, dan justeru semakin jauh dari-Nya.” Menurut konsep ini, dapat dinyatakan bahwa semakin lama seseorang duduk dibangku pendidikan, semakin bertambah ilmu pengetahuannya, maka semakin mendekat kepada Allah. Tentu saja, untuk menentukan itu tujuan itu bukanlah sistem pendidikan sekular yamg memisahkan antara ilmu-illmu keduniaan dari nilai-nilai kebenaran dan sikap agama, juga bukan sistem islam yang konservatif. Tetapi, sistem pendidikan yang integral.Sistem inilah yang dapat membentuk manusia melaksanakan tugas-tugas kekhalifahan.
1.1.2 Tujuan Jangka Pendek
Menurut Al-Ghazali, tujuan pendidikan jangka pendek ialah pendidkan dimana
manusia sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Selanjutnya Al-Ghazali juga menyinggung masalah pangkat, kedudukan, kemegahan, populariti, dan kemulian dunia secara naluri. Semua itu bukan merupakan tujuan dasar seseorang yang melibatkan diri di dunia pendidikan. Seorang penuntut ilmu,sebagai seseorang siswa, mahasiswa, guru dan sebagainya, mereka akan memperoleh darjat, pangkat, dan segala macam kemulian hendak meningkatkan kualiti dirinya melalui ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahuan itu
untuk diamalkan.Oleh sebab itu, Al-Ghazali menyatakan bahwa langkah seseorang dalam belajar adalah untuk menyucikan jiwa dari kerendahan budi dan sifat-sifat tercela, dan motivasi pertama adalah untuk menghidupkan syarat dan misi Rasulallah, bukan untuk mencari kemegahan duniawi, mengejar pangkat, atau populariti.Kesimpulannya,tujuan pendidika menurut AL-Ghazali adalah tercapainya kesempurnaan insani yang bermaruah kepada pendekatan diri kepada Allah, dan kesempurnaan insani yang bermaruah kepada
kebahagian dunia dan akhirat.
Seterusnya, proses pendidikan hendaklah merangkumi aspek intelek, latihan jasmani serta pembinaan akhlak yang mulia, berani dan hormat-menghormati. Al-Ghazali berpendapat bahwa pendidikan agama harus mulai diajarkan kepada anak-anak sendiri.Lantaran itu,seorang anak mempunyai persiapan menerima kepercayaan agama semata-mata dengan mengimankan saja dan tidak di tuntut untuk mencari dalilnya.Sementara itu berkaitan dengan pendidikan akhlak, bahwa pengajaran harus mengarah kepada pembentukan akhlak yang mulia. Sehingga Al-Ghazali mengatakan bahwa “ahklak adalah suatu sikap yang mengakar di dalam jiwa yang darinya lahir berbagai perbuatan dengan mudah tanpa perlu pemikiran dan pertimbangan”.
0 Leave a comment